Maaf sebelumnya cerita yang aku tulis ini cuma karanganku. Buat tugas yang mesti aku selesaiin secepatnya. semoga contoh cerpen yang aku tulis ini bermanfaat buat kalian.
Suatu
pagi seseorang menghampiriku. Dia adalah seorang wanita yang bersekolah di
sekolah sebelah sekolahku dulu, orangnya cantik, tinggi, anggun, dan menawan.
Banyak orang-orang yang menyukainya entah itu teman-temanku bahkan masih banyak
kakak-kakak kelasku di sekolahku dulu di Bangli. Kecantikannya yang begitu
menawan membuat semua orang tampak kagum dengannya, termasuk aku. Tapi entah
kenapa saat itu dia mengajakku untuk menemaninya pergi kepesta ulang tahun
temannya tanpa aku sangka
sebelumnya. Saat itu juga mungkin dia sudah tahu bahwa aku suka padanya.
sebelumnya. Saat itu juga mungkin dia sudah tahu bahwa aku suka padanya.
Saat
itu juga aku merasa siang hari begitu panjang untuk menati pukul 04.30 WITA dan
pergi kepesta ulang tahun temannya. Aku begitu ingin waktu cepat berlalu dan
mengajak Putri ke rumah temannya membawa motor bututku. Ketika waktu menunjukan
pukul 03.00 WITA Putri mengirimkan pesan singkat lewat BBMnya dan berkata “Ugix,
tunggu lagi bentar ya! Aku lagi dandan nih.” Begitu katanya, dan akupun
menjawab “Siiaappp tuan putri, yang cantik dandannya ya! Love You.” Begitu
kataku sambil ngegombal padanya.
Beberapa
menit kemudian dia memanggilku dari depan rumah, “Ugix jeyek!! Cepetan dong!!”
katanya sambil menghinaku, aku enggak jawab karena aku belum mandi, sehingga
aku mandi terburu-buru karena takut dia kecewa padaku. Semuanya pada aku tabrak
bahkan gelas kaca dikamarkupun pecah “plaanggg!!!!!.” “Gawat nih, aku mesti
cepat-cepat sekarang.” Begitu kataku dalam hati, tapi Putri terus manggil aku
“Ugix, cepet dong!!” begitu katanya berkali-kali sampai akhirnya ibuku
menemuinya “Maaf, adik ini siapa?” begitu kata ibuku “Saya temennya Sugi bu.”
Jawabnya, dan akhirnya ibuku mengajaknya untuk masuk kedalam kamarku “Sini dulu
dik, tungguin anaknya ibu dikamar aja palingan dia masih mandi dik, dia males
mandi soalnya.” Kira-kira gitu deh yang gue denger dari kamar mandi sampai aku
tertawa dalam hati.
Setelah
keluar dari kamar mandi dikamarku aku lihat dia sedang baca majalah dewasaku,
“Sialan, kebuka deh rahasia anehku.” Begitu kataku dalam hati. Dan parahnya
lagi nih aku keluar kamar mandi cuma pakai handuk aja, jadinya dia ngelihat deh
postur tubuhku yang kering kerontang itu. Ini gara-gara ibuku juga yang nyuruh
Putri gadis idolaku itu masuk kekamarku. “Baahhhh… kok baru mandi gix? Tapi
enggak apa-apa kok nungguin Ugix lama-lama, soalnya ibunya baik.” begitu
katanya, entah dia ngegombal beneran atau karna takut marahin aku dirumahku.
“Maaf ya Putri, tadi habis kamu BM aku, aku kira kamu lama dandannya.” Begitu
balasku. “Enggak apa kok, lagian aku juga enggak suka dandan lama-lama, kan biar
bisa mampir dulu dirumah Ugix bentar.” Katanya si Putri si gitu, akupun
berbipikir dalam hati “Emangnya aku gimana ya? Kok Putri kayaknya seperti kena
santet aja. Ah mungkin aku emang ganteng kali ya?” begitu pikirku.
Setelah
beberapa percakapan itu aku menyuruh Putri untuk keluar dari kamarku “Putri
cantik, keluar bentar mau?” begitu
suruhku. Dia pun menjawab “Iya ugix, lagian kamar ugix berantakan gini, udah
itu bau lagi.” “Sial ni cewek, menghinanya terang-terangan amat.” Jawabku dalam
hati. Putripun keluar dari kamarku yang bau. Di dalam kamar aku bingung mau
pake baju yang mana. Kenapa juga aku tadi enggak minta tolong ama Putri supaya
dia mau pilihin aku baju. Akhirnya aku memilih memakai jas milik kakak iparku
dan juga celana dan sepatu sepupuku. Semoga dia memklumi karena semuanya
pinjaman.
Sesudah
selesai memakai baju milik sepupu dan iparku aku keluar kamar dan bertanya sama
Putri “Say, pakaian ini cocok gak buat aku?” “Apa kamu bilang tadi?” begitu
katanya. Mungkin karena aku memanggilnya “Say” dia jadi aga penasaran. Dia
melanjutkan omongannya karena aku hanya terdiam saja “Waaahhhh, bagus kok gix,
kamu jadi tambah ganteng. Ayo kita berangkat sekarang.” “Yess” teriakku
kegirangan. Tapi dia menertawaiku sambal ngomong “aahhh Ugix lebay nih, hehehe.Ugix
bisa bawa mobil?” aku jawab enggak aja karena memang enggak bisa, disamping itu
juga mau bawa mobil siapa? “Ya, udah deh aku yang bawa mobilnya. Kamu duduk
disamping aku aja ya! Cemen kamu! Masa cowok enggak bisa bawa mobil.” Dan aku
menjawab “Rencananya aku mau ngajak kamu bawa motornya aku, tapi kamu malah
ngajak aku bawa mobil. Ya udah boleh juga biar enggak kehujanan nanti, kasian
juga kan nanti dandanan cantik tuan putriku hancur hehehehe.” Dijawab olehnya “Aahh
bisa aja Ugix ngegombal.” Begitu katanya.
Setelah
selesai bincang-bincang sambil minum teh tadi, aku sama Putri langsung pergi
deh bawa mobil mewahnya Putri. Maksud aku mobil mewah bapaknya Putri, Putri kan
masih minta uang sama bapaknya.
Di
perjalanan Putri enggak ngomong sama sekali sama aku. Aku jadi ingat kata
orang-orang setelah Putri nyuruh aku nemenin dia ke pesta. “Cieh cieehhh. . .
.Sugi, Putri itu suka ama kamu, tapi sayangnya kamu itu cengar-cengir. Makanya
jangan sampai Putri tahu ya kalau kamu suka cengar-cengir biasanya. Buat dia
nyaman ama kamu pasti dia bakalan terima kamu deh. Kamu suka kan sama Tuan
Putrimu itu? Aku ngalah deh buat kamu, lagian dia suka ama kamu. Enggak enak
kan ngerebut haknya kamu? Nanti malem buat dia klepek-klepek ya pas kondangan
ama kamu!! Good luck brother.” Kurang lebih begitu katanya. Aku jadi berpikir
apakah sebaiknya aku tembak saja si Putri? Tapi aku bingung harus ngomong apa.
Selagi
aku dan Putri cuma senyum-senyuman di dalam mobil tampak di depanku ada korban
tabrak lari. Aku kasihan melihat anak kecil itu dan aku berupaya untuk
menolongnya. “Adik kenapa? Kok kakinya berdarah gitu dik?” seperti itu aku menyanya.
Dan anak kecil itu berkata padaku “Ya luka lah om, masak dicat? Om ini oon apa
bego sih?” “Sialan anak ini padahal mau ditolongin malah dihina, dipanggil om
lagi. Emang muka aku udah tua ya?” begitu pikirku. “Kalau begitu kakak anter
pulang ya?” ajakanku dengan lembut. “Kok enggak diajak ke rumah sakit kak?” dia
menawarkan dirinya. “Kok ada ya anak kecil keras kepala gini?” Begitu dalam
pikiranku, tapi aku berkata “Tapi kakak, sama pacarnya kakak mau kondangan
cepat-cepat dik.” Anak ini terus bandel dan akhirnya dia mengaku setelah aku
dan Putri mau meninggalknnya kalau rumahnya dekat dan cukup diantar pulang aja
“kak, anter pulang aja deh enggak apa-apa.” Sehingga aku berkata dalam hati
“Sialan ni anak, kenapa enggak dari tadi aja?”
Kami
melanjutkan perjalanan setelah mengantar anak kecil itu kerumahnya. Saat
melewati sayong pada sore itu di Penelokan rasanya dingin sekali, sehingga aku
menawarkan jasku supaya dipakai oleh Putri “Tuan Putri kedinginan ya?” tanyaku
“Iya sayang, dingin banget.” Jawabnya. “Pakai jasku sampai dirumah temen ya
sayang!!” ujarku. “Iya, makasih sayang.” Jawabnya sambil mencium pipiku.
Rasanya seneng banget dan nampaknya saat itu juga udah ada tanda-tandanya kalau
dia cinta sama aku.
Setelah
lama perjalan yang aku dan Putri lalui tepat pada pukul 5.00 WITA akhirnya sampailah
kita ditempat tujuan kami. Putri mengenalkanku pada temannya “kenalin, ini lo
yang sering aku ceritain, ganteng enggak?” tapi Putri cuma berbisik sama
temennya, dan aku dengar kurang lebih seperti itu. Temennya jawab “Ganteng kok,
ini pacarmu put?” tapi Putri bilang “enggak, ini temenku kok. Tapi kalian
enggak boleh naksir lo ama yang ini.” Temennya nanya lagi “kok enggak?
Jangan-jangan yang ini buat kamu ya? Oh iya siapa namanya put? Sugi? Kok kayak
nama kura-kuraku?” Trus Putri ngebelain aku deh “Usshhh hati-hati kalau
ngomong. Yang penting kan orangnya ganteng.”
Lama
waktu yang mereka pakai cuma buat ngomongin suatu hal yang engak jelas.
Sampai-sampai pesta sweet seventeen temennya dimulai jam 6.30 malam. Rasa
ngantuk karena kecapekan ditambah lagi dengan suasan sejuk dirumah temennya itu
yang buat rasa ngantukku muncul. Aku memohon-mohon terus pada Tuhan semoga
pestanya cepat berlalu. Suatu ketika Putri duduk disampingku dan terlelap di
pelukanku. Mumpung dia tidur, akupun berkata “I LOVE YOU.” Akan tetapi ternyata
dia pura-pura tidur dan menjawabnya “Perlu aku jawab?” “Perlu banget” singkat
jawabku. “Entar ya, kalau acaranya udah selesai kita kepenelokan.” Nampaknya juga
pas itu juga aku degdegan menunggu jawaban iya darinya. Rsanya lama banget
sampai pesta itu selesai, bahkan selesainya baru jam 9.00 malam.
Setelah berakhirnya pesta, kita menuju
Penelokan dan Putri akan menjawab isi hatiku. Rasa degdegan it uterus menyelimutiku
walaupun Putri sudah memberikan aku sebuah harapan.
Di
Penelokan Bangli Putri malah langsung nerima cinta aku dan berkata “I LOVE YOU
TOO Ugix.” Sambil mencium dan memelukku denga erat, bahkan aku menyambut
pelukan itu. Akan tetapi dinginnya malam pada waktu itu masih terasa banget.
Bintang ditutupi awan yang yang tebal, sehingga tidak ada satupun bintang yang
kita lihaat malam itu. Hanya kita berdua yang ada disana malam-malam karena
cuaca yang dingin seperti itu tidak memungkinkan orang-orang mengunjungi tempat
itu.
Itulah
jawaban dari tuan Putri yang aku nanti, tapi kini dia tidak seperti yang aku
pikirkan. Dia pergi begitu saja tanpa ada sebab dan akibat yang jelas dia
meninggalkanku. Sehinga daripada aku tidak memiliki status hubungan yang jelas
dengannya, akupun memintanya untuk menyudahi hubungan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar